Setiaporang harus mempertanggungjawabkan perbuatannya di akhirat adalah sebuah keniscayaan dan saya menjawabnya dari sudut pandang keimanan saya. Sebagai seorang Nasrani, firman Allah telah diwahyukan lewat para nabi dan Rasul {termasuk hukum taurat (perintah/larangan Allah)}. Artinya, bahwa Allah sudah memberikan petunjuk kepada manusia Katakanlah, kesengsaraan dunia ini hanya sedikit, sedangkan akhirat lebih baik bagi orang-orang yang bertakwa, dan kamu sekalian, baik yang bertakwa maupun yang tidak bertakwa, tidak akan dianiaya sedikit pun." (QS. An-nisa: 77). Orientasi hidup seorang muslim seyogyanya diarahkan untuk kehidupan akhirat. DENGANNIAT, AMAL DUNIA JADI LADANG AKHIRAT Oleh Ustadz DR. Arifin Badri MA PENDAHULUAN Segala puji hanya milik Allâh Subhanahu wa Ta'ala , shalawat dan salam semoga senantiasa dilimpahkan kepada Nabi Muhammad Shallallahu 'alaihi wa sallam, kelurga dan sahabatnya. Allâh Azza wa Jalla telah menggariskan bahwa kehidupan umat manusia bukan hanya sekali, namun dua kali. Mengapaharus menghormati kehidupan manusia? Kehidupan manusia haruslah dihormati karena hidup itu suci. Sejak awal mula, hidup manusia ikut serta dalam tindakan kreatif Allah dan berada dalam hubungan yang khusus dengan Sang Pencipta, yang menjadi tujuan akhir satu-satunya. Menghancurkan secara langsung manusia yang tidak bersalah adalah Pertanyaannyamengapa? Ternyata dalam tinjauan kompetisi, Allah memerintahkan manusia yang beriman untuk beramal agar tidak teralihkan konsentrasinya dalam mengisi kehidupan ini. Sebab, begitu manusia lupa beramal, maka hati dan akal pikirannya mudah sekali tertipu oleh bujuk rayu setan. 8KJn. BOGOR – Alquran memberikan tuntunan kepada kaum Muslimin untuk meraih hidup sukses di dunia dan akhirat. Salah satunya adalah Surat Al Qhoshosh 28 ayat 77, yang artinya, “Dan carilah pada apa yang telah dianugerahkan Allah kepadamu kebahagiaan negeri akhirat, dan janganlah kamu melupakan bahagianmu dari kenikmatan duniawi dan berbuat baiklah kepada orang lain sebagaimana Allah telah berbuat baik, kepadamu, dan janganlah kamu berbuat kerusakan di muka bumi. Sesungguhnya Allah tidak menyukai orang-orang yang berbuat kerusakan.” “Ayat ini berkaiatan dengan empat prinsip hidup Muslim, supaya sukses hidup didunia dan akhirat,” kata guru besar IPB Bogor dan Universitas Ibnu Khaldun UIKA Bogor, Prof Dr KH Hafidhuddin MS. Ia mengutarakan hal tersebut saat mengupas Kajian Tafsir Tematik Pendidikan di Masjid Al Ikhlas Bosowa Bina Insani, Bogor, Jawa Barat, Jumat 5/4. Pengajian tersebut diikuti para guru Sekolah Bosowa Bina Insani SBBI. Kiai Didin menjelaskan, prinsip pertama agar hidup sukses di dunia dan akhirat adalah menjadikan akhirat sebagai tujuan. Hal ini sangat penting, karena kehidupan akhirat merupakan kehidupan yang abadi, sedangkan dunia sifatnya terbatas atau alam fana. “Dunia adalah darul amal tempat beramal, sedangkan akhirat adalah darul jaza tempat pembalasan. Kita sebagai Muslim harus yakin kehidupan akhirat,” ujarnya seperti dikutip dalam rilis SBBI yang diterima Jumat 5/4. Orang yang memiliki kesadaran yang tinggi, Kiai Didin menambahkan, adalah mereka yang menjadikan akhirat sebagai tujuan utama. Orang tersebut pasti bertanggung jawab dalam hidupnya kepada Allah SWT. Misalnya dalam hal mencari rezeki. Mereka hanya mencari rezeki yang halal, dan menjauhkan diri dari rezeki yang haram. “Hal itu karena mereka meyakini, sekecil apa pun sebuah perbuatan pasti dimintai pertanggungjawabannya,” tuturnya. Allah menegaskan dalam Surat Al-Zalzalah ayat 7 dan 8, “Barangsiapa yang mengerjakan kebaikan seberat dzarrahpun, niscaya dia akan melihat balasannya. Dan barangsiapa yang mengerjakan kejahatan sebesar dzarrahpun, niscaya dia akan melihat balasannya pula.” Prinsip kedua, kata Kiai Didin, kaum Muslimin harus menguasai dunia, tapi tidak dikuasai dunia. ““Kita harus unggul di dunia. Kita harus menguasi urusan dunia, tapi jangan sampai kita dikendalian oleh dunia. Kita harus mengusai ekonomi, tapi jangan sampai kita dikendalikan oleh ekonomi. Orang yang seperti ini ringan tangan untuk bersedekah,” ujarnya. Pakar zakat itu menyebutkan, para sahabat Nabi banyak yang merupakan orang kaya atau menguasai ekonomi, namun mereka tidak dikuasai ekonomi. Mereka gemar bersedekah. Contoh Utsman bin Affan. Sekali ia bersedekah, jumlahnya 100 ekor unta. Kalau harga satu unta Rp 50 juta, berarti sekali dia bersedekah jumlahnya Rp 5 miliar. Contoh lain, saudagar Abdurrahman bin Auf yang menyedekahkan dua per tiga keuntungan bisnisnya kepada masyarakat. “Mereka menjadikan dunia ini sebagai sarana menuju kebahagiaan akhirat,” paparnya. Prinsip ketiga adalah berbuat baiklah semaksimal mungkin tanpa melihat atau memperhitungkan balasan yang akan diterima. “Contohlah Allah yang berbuat baik kepada para makhluknya, tanpa berharap balasan apa pun dari makhluk-Nya. Apa pun pekerjaan kita, termasuk di antaranya menjadi guru, berbuatlah yang terbaik, berikanlah yang terbaik. Jangan kaitkan dengan imbalan atau gaji, melainkan berikanlah yang terbaik karena Allah. Allah pasti memberikan balasan yang terbaik melalui berbagai cara. Pendek kata, kita harus bekerja secara maksimal, tidak melihat materi semata,” ujarnya. Prinsip keempat, kata Kiai Didin, kaum Muslimin tidak boleh membuat kerusakan di muka bumi ini. “Kerusakan ini mencakuo berbagai hal, termasuk kerusakan ekonomi, lingkungan, pendidikan dan lain-lain. Kita harus menghindarkan diri kita dari berbuat kerusakan, sebab Allah tidak menyukai orang yang berbuat kerusakan,” tegasnya. BACA JUGA Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Klik di Sini Ilustrasi 5 Alasan Manusia Harus berilmu untuk Melangsungkan Hidup. Sumber sangat penting bagi kehidupan manusia. Untuk memperoleh ilmu dan kepandaian, kita harus selalu belajar. Mengapa manusia harus berilmu untuk melangsungkan hidupnya? Berikut ini adalah penjelasan mengenai alasan mengapa kita harus berilmu untuk melangsungkan hidup. Ilustrasi 5 Alasan Manusia Harus berilmu untuk Melangsungkan Hidup. Sumber Krukov5 Manfaat Ilmu untuk Kelangsungan HidupMenurut KBBI ilmu adalah pengetahuan tentang suatu bidang yang disusun secara bersistem menurut metode tertentu yang dapat digunakan untuk menerangkan gejala tertentu di suatu bidang pengetahuan. Ilmu juga dapat diartikan sebagai pengetahuan atau kepandaian tentang duniawi, akhirat, lahir, batin, dan sebagainya. Oleh karena itu, ilmu sangat penting dan bermanfaat bagi kelangsungan hidup. Manfaat Ilmu bagi kelangsungan hidup manusia adalah sebagai berikutIlmu pengetahuan memberikan kita berbagai wawasan dan pengetahuan tentang segala sesuatu yang ada dalam kehidupan dan di dunia. Jika kita memiliki wawasan yang luas maka pemikiran kita juga akan terbuka luas sehingga tidak akan gampang menilai sesuatu dari luarnya ilmu pengetahuan yang banyak, kita memiliki banyak keahlian. Keahlian ini dapat kita gunakan sebagai bekal dalam bertahan hidup dan bekerja. Ilmu pengetahuan dan wawasan yang luas membuat kita bisa menyelesaikan segala permasalahan hidup. Jika kita mempunyai banyak ilmu dan wawasan, saat kita menemukan permasalahan, kita akan lebih mudah mengenali permasalahan tersebut dan mencari solusi untuk ilmu yang kita miliki, kita memiliki pegangan dalam hidup dan dapat membedakan mana yang baik dan yang benar sehingga tidak mudah terbawa arus pergaulan yang dapat merugikan kita. Ilmu pengetahuan bermanfaat bagi kita untuk membantu orang lain yang membutuhkan. Kita bisa membantu permasalahan orang lain dengan ilmu yang kita miliki. Selain itu, kita juga bisa mengajarkan ilmu tersebut kepada orang-orang yang membutuhkan. Cara mendapatkan ilmu adalah dengan belajar. Belajar tidak hanya dilakukan di sekolah dan dari buku-buku saja. Belajar dapat dilakukan dengan mengenal lingkungan sekitar dan dari orang-orang di sekitar kita. Ilustrasi 5 Alasan Manusia Harus berilmu untuk Melangsungkan Hidup. Sumber NilovItulah 5 alasan manusia harus berilmu untuk melangsungkan hidup. Semoga penjelasan ini dapat bermanfaat untuk Anda. IND

mengapa manusia harus beramal untuk kehidupan akhirat